Kita semua pernah meneguk bir yang menyegarkan di malam musim panas yang hangat atau setelah hari yang panjang dan melelahkan di tempat kerja, tetapi kita jarang mengaitkan bir dengan kesehatan usus.
Bagaimanapun, bir biasanya menjadi bintang dalam acara kumpul-kumpul sosial, bukan rencana diet. Namun, angkat gelas Anda tinggi-tinggi dan bersulang untuk penelitian baru dan menggugah pikiran dari Universitas Kedokteran Dalian yang mengungkap bir bukan sekadar pelumas sosial, tetapi berpotensi meningkatkan kesehatan usus.
Pemimpin penelitian, Dr. Jianxin Li, menyajikan bir lebih dari sekadar minuman berbusa yang nikmat. Ia berpendapat bahwa minuman kuno ini, yang sering disebut sebagai 'roti cair', dapat memberikan lebih dari sekadar kesegaran yang menyegarkan di malam yang hangat.
Bir sebagai kenikmatan sejarah
Sulit membayangkan dunia tanpa bir, dan sejarah menegaskan hubungan jangka panjangnya dengan manusia. Jejak konsumsi bir sudah ada sejak sekitar 9.000 tahun lalu di Cina.
Dari pesta Babilonia kuno hingga perayaan masa kini, signifikansi budaya bir menggarisbawahi peran utamanya dalam peradaban manusia.
Minuman ini memegang posisi tak tergoyahkan sebagai minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi secara global — hanya air dan teh yang melampauinya.
Menariknya, bir tidak hanya menjadi sumber kegembiraan sejak milenium ketiga SM; orang Babilonia mencatat resep bir pada lempengan tanah liat.
Narasi bahwa bir berfungsi sebagai 'roti cair' mungkin memiliki makna lebih dalam daripada yang diperkirakan sebelumnya, dengan penelitian terkini menunjukkan manfaat kesehatannya.
Membuat bir: Bahan-bahan utama yang menyehatkan usus
Pembuatan bir dimulai dengan empat bahan utama: air, malt, hop, dan ragi. Pertama, Anda merendam jelai malt dalam air panas untuk mengeluarkan gula-gulanya, yang disebut mashing.
Kemudian, Anda merebus cairan manis — yang dikenal sebagai wort — dan menambahkan beberapa hop untuk memberikan bir rasa dan aromanya yang unik.
Setelah mendidih, dinginkan wort dan pindahkan ke fermenter, tempat Anda akan menambahkan ragi. Ragi akan mengunyah gula, mengubahnya menjadi alkohol dan karbon dioksida, yang menciptakan gelembung-gelembung yang menyenangkan dalam bir.
Setelah fermentasi selesai, biarkan bir mengendap dan matang sehingga rasanya dapat berkembang dan bagian yang tidak diinginkan dapat keluar.
Terakhir, Anda mengemas bir dalam botol atau tong, menambahkan sedikit gula ekstra untuk karbonasi alami, atau Anda dapat menggunakan CO2 untuk metode yang lebih cepat.
Seluruh perjalanan dari biji bir hingga menjadi gelas dapat memakan waktu mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada gaya bir dan selera pembuatnya.
Bagaimana kesehatan usus berhubungan dengan bir
Pertanyaan yang ada di bibir setiap orang: Apa yang membuat bir menjadi sekutu potensial bagi kesehatan usus?
Penelitian Dr. Li mengungkapkan bahwa bir, yang kaya akan asam amino penting, vitamin, unsur mikro, dan zat bioaktif, dapat bermanfaat bagi usus kita jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Nutrisi ini, yang dipecah dan difermentasi oleh komunitas mikroba usus kita, dapat mengatur kekebalan dan kesehatan usus secara keseluruhan.
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa bakteri bir dapat meningkatkan fungsi arteri dan respons imun, terutama pada orang dewasa yang sehat dan bukan perokok.
Jadi, saat Anda menikmati segelas bir dingin, Anda mungkin meningkatkan pertahanan tubuh Anda. Bersulang untuk itu!
Keajaiban mikroekologi bir
Manfaat bir tidak terbatas pada peningkatan kesehatan bakteri usus. Penelitian ini mengembangkan konsep bir sebagai 'modulator mikroekologi.'
Ini mengacu pada kapasitasnya untuk meminimalkan risiko kanker, meringankan masalah kardiovaskular, dan mengelola sindrom metabolik.
Beberapa penelitian mengonfirmasi klaim ini, menunjukkan bahwa konsumsi bir dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan sirkulasi, dan bahkan membantu menangkal infeksi saluran pernapasan atas.
Dari kesehatan jantung hingga kesehatan tulang, bir tampaknya merupakan anugerah yang terus memberi. Bir kaya akan lipoprotein densitas tinggi (HDL) — kolesterol 'baik', dan polifenol, yang melindungi jantung.
Bir juga mengandung silikon yang mendukung pertumbuhan dan kekuatan tulang. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi bir dalam jumlah sedang dapat meningkatkan kepadatan tulang pada wanita lanjut usia dan menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Bir dan mikrobioma Anda
Bir sangat bermanfaat bagi mikrobioma usus Anda. Mengandung serat makanan dan sejumlah probiotik, bir membantu menjaga keseimbangan mikroba usus yang sehat. Dengan mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat, bir dapat mendukung kesehatan usus secara keseluruhan.
Selain kesehatan usus, bir berpotensi menawarkan beberapa manfaat kesehatan yang tak terduga. Senyawa dalam bir, seperti xanthohumol, memiliki sifat neuroprotektif yang dapat membantu menjaga fungsi kognitif dan menurunkan risiko demensia dan penyakit Alzheimer.
Kandungan air yang tinggi pada bir membuatnya bersifat diuretik, membantu fungsi ginjal dan mengurangi risiko batu ginjal.
Selain itu, bir mengandung beberapa vitamin B, termasuk B2, B3, B5, B6, dan folat. Vitamin-vitamin ini penting untuk fungsi sel dan metabolisme energi, sehingga menambah manfaat kesehatan potensial bir.
Masa depan bir dan kesehatan usus
Singkatnya, penelitian dari Universitas Kedokteran Dalian membuka dialog menarik tentang peran bir dalam pola makan kita. Bisakah bir menjadi bagian penting dalam diskusi tentang kesehatan usus dan fungsi kekebalan tubuh?
Dr. Li dan timnya yakin ini adalah kemungkinan yang layak dieksplorasi.
Tak perlu dikatakan lagi, moderasi adalah kuncinya. Meskipun bir menawarkan banyak manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Selalu ingat, tidak semua bir dibuat sama. Bir rendah alkohol atau tanpa alkohol yang diperkaya dengan zat bioaktif, seperti serat atau antioksidan, mungkin memberikan manfaat kesehatan yang paling signifikan.
Studi lengkapnya dipublikasikan dalam jurnal Batasan dalam Nutrisi.
—–
Suka dengan apa yang Anda baca? Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan artikel menarik, konten eksklusif, dan berita terkini.
Lihat kami di EarthSnap, aplikasi gratis yang dipersembahkan oleh Eric Ralls dan Earth.com.
—–